Dulu, Rp 1,5 Juta Sebulan untuk Genset
![]() |
Haryana, warga Bohe Silian. |
MARATUA – Ada pemandangan yang berbeda di Pulau Maratua. Kini,
di setiap rumah, terdapat meteran listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Artinya, kini warga sudah bisa menikmati listrik lebih murah, meski untuk
sementara baru beroperasi selama 8 jam.
“Ini saja sudah alhamdulillah pak. Sudah lumayan ada listrik
PLN,” sebut Haryana, warga Kampung Bohe Silian, Pulau Maratua, kepada media ini
(18/11).
Haryana menyampaikan, biasanya warga harus membeli solar
minimal 5 liter sehari untuk menyalahkan mesin generator. Itu pun hanya untuk menyala
malam hari, belum 24 jam. Jika harga solar di Maratua Rp 10 ribu per liter,
maka setiap hari warga harus merogoh kocek Rp 50 ribu per hari. Itu berarti,
setiap bulan warga harus mengeluarkan Rp 1,5 juta hanya untuk urusan listrik.
“Sekarang beli pulsa listrik Rp 50 ribu, bisa untuk setengah
bulan,” ujarnya.
Dengan adanya listrik PLN, ada penghematan yang sangat luar
biasa. Apalagi Pulau Maratua juga menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia,
maka keberadaan listrik sangat dibutuhkan.
Tak lupa Haryana pun berterima kasih atas upaya Ketua DPRD Kaltim
Makmur HAPK, sekaligus mantan bupati Berau, yang telah berjuang untuk
keberadaan listrik di Maratua. “Terima
kasih pak Makmur,” katanya.
Terpisah, wakil bupati Berau (nonaktif) H Agus Tantomo membenarkan
jika urusan listrik kini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Beruntung, ada satu-satunya wakil rakyat asal Berau yang duduk di DPRD Kaltim,
bahkan menjadi ketuanya yakni Makmur HAPK.
“Karena itu, wajar jika PLN pun memberikan penghargaan
kepada pak Makmur yang serius membantu persoalan listrik di Kaltim,” katanya.
Agus Tantomo berharap, koordinasi dan komunikasi dengan DPRD
Kaltim bisa ditingkatkan. Sehingga berbagai persoalan yang menyangkut kewenangan
provinsi, bisa lebih mudah dicarikan solusinya, termasuk urusan listrik
tersebut. (*)
Tidak ada komentar: