Agus Tantomo Resmikan PLTD Pulau Maratua
![]() |
Agus Tantomo (masker merah), meresmikan PLTD Maratua secara virtual. |
BBC – Wakil Bupati Berau H Agus Tantomo meresmikan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pulau Maratua, secara virtual. Bertempat
di Kantor Dinas Kominfo Berau, Agus Tantomo didampingi Sekkab Berau Ghazali, Kepala
Dinas Perhubungan Abdurrahman serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Husdiono.
Agus Tantomo menyampaikan terima kasih kepada jajaran PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN) yang telah membangun pembangkit listrik di Pulau Maratua. “Saat
ini, PLTD di Maratua ditarget bisa menyala 8 jam,” kata Agus Tantomo. Harapannya,
waktu beroperasinya nanti bisa terus ditambah menjadi 12 jam hingga 24 jam
alias nonstop.
“Mudah-mudahan kapasitasnya terus ditambah oleh PLN,”
katanya. Agus pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua DPRD Kaltim
Makmur HAPK yang secara intens berkomunikasi dengan pihak PLN dan mendorong
peningkatan kapasitas listrik di pulau terluar Kaltim itu.
Pembangkit listrik yang diresmikan kemarin berkapasitas 1
megawatt, dan sementara melayani 3 kampung di Pulau Maratua. Harapannya nanti
semua kampung bisa dialiri listrik negara.
Agus Tantomo berharap, warga bisa memanfaatkan listrik ini dengan
baik, salah satunya dengan menjadi pelanggan yang baik. “Ikut memelihara
fasilitas yang ada, dan lebih mengutamakan penggunaan listrik untuk kegiatan produktif,
bukan konsumtif,” ujarnya.
Wabup Agus Tantomo juga menginginkan, listrik di Pulau
Maratua bisa mendukung kegiatan industri, bukan sekadar rumah tangga. “Ada
industri pariwisata dan industri perikanan yang bisa ditingkatkan dengan adanya
pasokan listrik,” katanya.
![]() |
Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK memberikan sambutan secara daring. |
Pemkab Berau, menurut Agus Tantomo akan koordinasi intensif
dengan PLN untuk mendukung peningkatan kapasitas yang ada. “Kami akan membantu
mempersiapkan lahan, juga kebutuhan lain,” sambungnya.
Termasuk komunikasi dengan Pemprov dan DPRD Kaltim agar
peningkatan listrik di kawasan pesisir terus dimaksimalkan. “Karena memang
urusan listrik ini lebih banyak berada di provinsi,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar: