Berau Siap Buka Destinasi Wisata, Ini Syaratnya
![]() |
Agus Tantomo (kanan) bersama kepala Dinas Pariwisata Berau. |
BBC - Pemerintah Kabupaten Berau tengah mempersiapkan
membuka kembali destinasi wisata, seiring kebijakan relaksasi menuju new normal
di Bumi Batiwakkal. Pembukaan destinasi wisata nantinya akan dilakukan bertahap
dan terbatas
Sebelumnya Pandemi Covid-19 akan berlangsung dua bulan, dan
akan selesai antara bulan Juni atau Juli 2020. Akan tetapi, menurut badan kesehatan dunia atau WHO, Covid ini
akan berlangsung bertahun – tahun.
“Maka pertanyaannya sekarang, apakah kita bisa melakukan
semua protokol kesehatan selama bertahun – tahun, memakai masker, jaga jarak
dan cuci tangan pula bertahun – tahun. Tapi apa mungkin masyarakat harus
tinggal di rumah bertahun – tahun, ini menurut saya suatu persoalan,” ungkap
Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo di ruang Rapat Diskominfo.
Agus menyampaikan
itu saat mengikuti rapat tindak lanjut
persiapan pembukaan destinasi wisata yang diprakarsai Dinas Pariwisata Provinsi
Kaltim, Jum'at (12/6) pagi, melalui video conference.
Kembali dikatakan Agus, hal ini terkait penutupan tempat
usaha atau objek wisata, dimana pada saat itu diimbau semua harus tutup
sementara kurang lebih dua bulan, hingga menunggu kasus Covid-19 tuntas. “Maka
akan muncul pertanyaan lagi, apakah sanggup objek wisata tutup bertahun – tahun,”
ujarnya.
Kini lahir konsep new normal, tempat usaha buka supaya
perekonomian jalan, termasuk objek wisata. Tapi operasional protokol pencegahan
penularan Covid-19 harus dilaksanakan.
“Saat ini Dinas Pariwisata Berau bekerja keras menyusun
standar operasional Covid-19,” teragnya.
Agus juga menyampaikan hasil diskusinya beberapa waktu lalu dengan
Dr. Ir Hetifah Sjaifudian, anggota DPR
RI yang membidangi pariwisata, juga hasil komunikasi dengan kepala Dinas Pariwisata
Provinsi Kaltim, sepakat dunia usaha dibuka kembali, termasuk industri
pariwisata.
“Kalau dulu wisatawan mencatat objek wisata itu harus
bersih, lingkungannya ramah, termasuk masyarakatnya, pelayanan bagus, aman dan
sebagainya. Tapi selama ini adanya kasus Covid-19 ada satu tuntutan dari
wisatawan, yaitu adanya standar Covid-19, objek wisata harus meyakinkan kepada
wisatawan," kata Agus.
Pengelola harus mampu menerapkan standar Covid-19, untuk resort,
restourant, serta penginapan lainnya.
"Kalau tidak mampu menerapkan standar
Covid-19, mereka tidak akan mau datang. Sebab, jika terjadi kasus klaster
wisata, maka habislah, tidak akan ada lagi wisatawan yang mau datang,”
tegasnya.
Standar Covid-19 ini sangat penting. Oleh sebab itu Agus mengimbau kepada camat maupun kepala
kampung yang ada di Kabupaten Berau, dapat menerapkan standar operasional
Covid-19, dan mengawali dibukanya destinasi wisata khusus untuk wisatawan
lokal, secara bertahab untuk mengurangi resiko yang harus ditanggung. (oi)
Tidak ada komentar: