Sopir Truk Diduga Meninggal karena Serangan Jantung
BBC – Saat ini, beredar video salah seorang sopir yang
diduga meninggal dunia saat berada di balik kemudi truk tangki. Video itu viral
di grup-grup media sosial. Menanggapi beredarnya video itu, Nana, salah satu rekan
kerja sopir tersebut memohon untuk tidak menyebarkan kembali video tersebut.
“Kasihan
istri dan keluarganya, syok berat. Istrinya minta tolong supaya video itu tidak
menyebar lagi,” katanya kepada BBC.
Dari informasi yang dihimpun BBC, sopir tersebut adalah Aris
P, pria kelahiran Pinrang, 15 Desember 1967 yang beralamat di RT 01 Kampung
Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau. Merujuk Surat Keterangan Kematian yang
dikeluarkan RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, sopir tersebut sudah meninggal
dunia ketika tiba di rumah sakit pelat merah satu-satunya di Berau itu.
Diketahui, jenazah almarhum tiba di rumah sakit pada Selasa
(5/5) pukul 14.55 Wita. Tidak dijelaskan dalam surat kematian itu, apa yang
menjadi penyebab sopir ini meninggal dunia. Sebab tidak dilakukan otopsi pada
almarhum. Namun informasi yang didapatkan BBC, sopir ini diduga terkena
serangan jantung.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak rumah sakit. Pesan
yang dikirimkan BBC kepada Humas RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, sudah
masuk, namun belum mendapatkan jawaban.
Nana kemudian menyebutkan, kernet dari sopir tersebut sempat
dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test), untuk mengetahui kemungkinan terpapar
Covid-19. “Tapi hasilnya negatif,” sebut Nana.
Sopir tersebut tumbang di balik kemudi, Selasa (5/5) sekitar
pukul 12.30 Wita saat melintas di Km 38 ruas jalan Tanjung Redeb menuju
Bulungan (Kaltara). Rencananya, almarhum akan mengantarkan BBM solar dari Jober
Pertamina di Maluang ke wilayah Tanjung Palas, Kaltara.
Jenazah almarhum sudah dikebumikan di Pemakaman Kampung Maluang,
Rabu (6/5) tadi pukul 10.00 Wita. (*)
Tidak ada komentar: