Header Ads

BBC Ads
Breaking News
recent

Mengikuti Mas Agus Bagi Ayam Goreng dan Takjil

Warga di dekat Tempat Pembuangan Akhir menerima ayam goreng dari Mas Agus.



Jarum jam baru menunjukkan pukul 15.00 Wita. Tapi halaman rumah dinas wakil bupati Berau, di Jalan Ramania Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur itu sudah bersih. Padahal sebelumnya, teras rumah itu sudah disulap menjadi dapur umum untuk mengolah ayam goreng tepung, yang akan dibagikan gratis ke warga.

Distribusi dilakukan melalui ketua rukun tetanga (RT). Ini tujuannya agar tidak terjadi penumpukan warga, jika setiap orang datang mengambil. Secara bergiliran, setiap lurah ditelpon wakil bupati Berau H Agus Tantomo, agar menghubungi ketua RT dan membagikan ayam goreng siap santap itu.

Tak hanya makanan, Pak Raymond juga diberi perhatian lebih oleh Mas Agus.

Tak kurang dari 1.000 bungkus ayam goreng dibagikan setiap hari. Bahkan seringkali jumlahnya lebih dari itu. Dalam satu bungkus terdapat 2 hingga 3 potong ayam siap santap. Jumlah setiap bungkus bervariasi, tergantung besarnya potongan ayam.

Jumat (1/5) sore tadi misalnya, setiap RT yang dihubungi sudah mengambil ayam goreng bagi warganya masing-masing. Ternyata masih ada sisa. Tanpa ba bi bu lagi, Agus Tantomo, yang belakangan media nasional menyebutnya dengan panggilan Mas Agus, langsung membagikan ratusan kotak ayam goreng, plus takjil untuk berbuka puasa.

Mas Agus lantas teringat, mendapat informasi warga yang membutuhkan bantuan di kawasan Jalan SM Aminuddin, di salah satu gang. Kebetulan pria yang sudah paruh baya itu sedang duduk di depan rumahnya. Pak Raymond namanya. Pria itu terkejut didatangi Mas Agus. Oleh Mas Agus, tak hanya diberi makanan ayam goreng plus kue. Tak lupa, beberapa lembar rupiah warna merah keluar dari dompetnya, dan diserahkan pada pria tersebut.

Sembari melihat perkembangan pembangunan majelis taklim, Mas Agus juga membawakan makanan dan kue untuk buka puasa. 

“Nanti kami antarkan sembako juga ya pak. Kami masih siapkan dulu,” kata Mas Agus.

Dari lokasi ini, mobil yang ditumpangi Mas Agus langsung mengarah ke Jalan Padat Karya. Tak jauh dari Gedung Biru Berau Post. Yang dituju adalah lokasi pembangunan Majelis Taklim Nurul Muhibbin. Di sana, ada sekitar 10 pekerja yang sedang memeras keringat untuk membangun masjid. Meski begitu, mereka tetap berpuasa. Mas Agus disambut Ustaz Akhmad Syarifuddin atau biasa disapa Guru Udin, pengasuh majelis taklim tersebut. Keduanya tampak bincang santai, sembari menanyakan progres pembangunan majelis taklim yang dipimpin Guru Udin tersebut.

Tak lama kemudian, Mas Agus menuju tempat pembuangan akhir (TPA). Namun sebelum sampai lokasi ini, beberapa kali mobil yang ditumpangi harus terhenti setiap kali melihat warga yang layak diberikan makanan.

Ada pemulung, warga yang terlihat masih bekerja, juga sempat berhenti di salah satu lokasi pembuatan batu bata. Mereka diberikan makanan juga masker. Tak pula, Mas Agus mengingatkan warga untuk selalu memakai masker.

Warga di sekitar TPA berbincang santai dengan Mas Agus. Tapi tetap jaga jarak aman.

Tujuan akhir adalah tempat pembuangan akhir (TPA) di Jalan Sultan Agung. Di Lokasi ini, ada banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari mengumpulkan barang bekas, juga sebagian menjadi petugas kebersihan.

Rupanya, Mas Agus cukup dikenal di tempat ini. Meski mengenakan masker dan tidak mudah dikenali, namun banyak warga masih mengenalnya. “Terima kasih pak Agus,” kata warga dengan senyum semringah ketika menerima ayam goreng dan kue untuk berbuka puasa.

Di lokasi ini, Mas Agus sempat lama, berbincang dengan mereka yang sehari-harinya bergulat dengan sampah. Berkat mereka pula salah satunya, sehingga Berau bisa meraih piala Adipura.

Namun, ada yang mengejutkan bagi Mas Agus. Ternyata rumah warga yang lahannya memang berbatasan dengan tempat pembuangan akhir itu, ditutupi dengan pagar kawat duri. Melihat hal itu, Mas Agus menyebut hal itu sangat berbahaya.

“Sudah lama kah ada pagarnya ini? Bahaya sekali, ada anak-anak yang lalu lalang. Nanti saya coba tanyakan instansi terkait,” kata Mas Agus.

Usai berbincang, orang nomor dua di Berau ini pun pamit. “Sehat semua ya pak, bu, jangan lupa pakai masker,” pesannya, yang disambut dengan anggukan, senyuman serta lambaian tangan warga. (*)



Tidak ada komentar:

BeritaBerau99@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.