Ini Kata Agus Tantomo Saat Aksinya Ditanggapi Nyinyiran
![]() |
Agus Tantomo (kanan) memberikan ayam goreng untuk warga. |
BBC – Selama ini Agus Tantomo hanya diam dan tidak bereaksi
apa pun ketika aksinya dibalas nyinyiran oleh sebagian orang. Namun ketika
didesak media ini, pria yang masih menjabat sebagai wakil bupati Berau ini
mengatakan, sebagai wakil bupati, dia mengaku merasa punya tanggung jawab
bekerja untuk masyarakat.
“Nanti kalau bekerja, masyarakat tidak tahu, katanya salah,
dianggap tidak kerja. Ketika kita kerja betul-betul dinyinyirin. Ya serba
salah. Melakukan hal baik saja dinyinyirin, apalagi ngga melakukan apa apa,”
ujarnya.
Ia mengaku memaklumi risiko sebagai pejabat publik. “Apa pun
yang saya lakukan pasti ada saja yang nyinyir. Kalau melakukan hal baik dan dinyinyirin
kemudian kita setop, berarti kita ngga cukup baik,” sambungnya.
Karena itu, dia menyampaikan akan terus melakukan apa yang
bisa dilakukan. “Saya akan terus jalan. Saya
tidak pernah pusing. Saya hanya berharap sesama politisi atau siapa saja,
sekarang waktunya berlomba melakukan kebaikan. Kalau ini dianggap baik, ayo
lakukan juga,” ajaknya.
Sebagai pejabat, menurutnya, apa pun pasti dikaitkan dengan
politik. “Bahkan buang angin pun dianggap buang angin politik. Tapi yang lebih
salah lagi kalau kita ngga melakukan apa apa,” sambungnya.
Menurut Agus Tantomo, di tengah kondisi pandemi saat ini, jauh
lebih bermanfaat berbagi untuk mengurangi beban masyarakat, ketimbang buang
uang tapi manfaat tidak dirasakan. “Ketimbang buat baliho, mending memberikan
sesuatu yang jelas bermanfaat untuk masyarakat. Kalau pun dituduh pencitraan,
yang bukan pencitraan pun pasti dianggap pencitraan. Jadi sekarang yang penting
dirasakan manfaatnya masyarakat,” urainya.
Agus Tantomo kembali menguraikan, sebagai pejabat publik,
risiko itu sudah ia terima sejak awal menjabat. “Pokoknya kalau kerja terus diberitakan,
dibilang pencitraan. Kerja tapi ngga ada berita, nanti dianggap makan gaji
buta. Jadi, apa pun akan salah. Makanya mending berbuat saja,” tegasnya.
Ia kemudian mengembalikan semuanya ke masyarakat yang menerima
langsung apa yang sudah ia lakukan. “Bisa ditanyakan ke masyarakat, apakah
semua yang dibagikan itu bermanfaat atau tidak. Kalau memang bermanfaat, ayo
sama-sama melakukan,” ajaknya lagi.
Pertanyaan pun dilontarkan kembali untuk mereka yang nyinyir.
“Yang nyinyir itu silakan tanya diri sendiri, sudah berbuat apa untuk masyarakat?”
ujarnya.
Agus Tantomo juga menyampaikan permohonan maaf jika ada yang
merasa belum kebagian. “Saya tidak mampu juga kalau membagikan semua secara
langsung. Makanya sebagian kami titip ke RT dan lurah atau kepala kampung,”
katanya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, selama pandemi COVID-19 ini,
Agus Tantomo langsung turun dengan membagikan ayam potong siap olah hingga 50
ton, 15 ribu masker kain, hingga ribuan paket ayam goreng siap makan ke
masyarakat. Meski aksinya tersebut diapresiasi hingga media nasional, namun masih
ada saja yang nyinyir. (*)
Tidak ada komentar: